Tren Baru: Minat Gamer Jepang pada Video Game Korea Meningkat

 


Para pembuat video game Korea kini mulai mengincar pasar Jepang, karena beberapa video game Korea telah sukses menduduki peringkat penjualan tertinggi di industri game. Meskipun video game Korea telah mencapai kesuksesan di berbagai wilayah di Asia, mereka menghadapi tantangan di Jepang karena selera yang berbeda dan dominasi pembuat game domestik seperti Sony Group Corp. dan Nintendo Co.

Menurut data dari platform analitik Mobile Index, Lineage W, sebuah game role-playing online (MMORPG) massif multipemain dari NCSoft Corp, berhasil masuk ke dalam sepuluh besar penjualan di Google Play Jepang pada tanggal 20 Juni, hampir dua tahun setelah dirilis. Meskipun MMORPG tidak terlalu populer di Jepang dibandingkan dengan wilayah lain, Lineage W berhasil menarik perhatian gamer Jepang berkat pembaruan konten yang konsisten.

Pada bulan Maret, NCSoft merilis kolaborasi kedua antara Lineage W dan Berserk, sebuah buku komik lokal yang populer, setelah kolaborasi awal mereka tahun lalu. "Fakta bahwa para gamer dari 12 negara di seluruh dunia dapat berkumpul di satu server dan terlibat dalam pertempuran antar negara tampaknya telah menarik bagi para penggemar MMORPG Jepang," kata seorang pejabat dari NCSoft. Pejabat tersebut juga menyebutkan bahwa terjemahan kecerdasan buatan (AI) secara real-time berperan penting dalam menghilangkan hambatan bahasa, yang pada gilirannya berkontribusi pada kesuksesan game ini.

Video game Korea lainnya, Odin: Valhalla Rising, yang diterbitkan di Jepang oleh Kakao Games Corp. pada tanggal 15 Juni, juga memperoleh kinerja yang baik dengan menempati peringkat kedelapan dalam penjualan Google Play lokal pada hari Sabtu. Game ini memiliki awal yang menjanjikan dengan lebih dari 1 juta pre-order, terutama karena upaya pelokalan kontennya.

Kakao Games telah mempekerjakan pengisi suara Jepang yang populer dan memberikan hadiah avatar ninja kepada pengguna. Selain itu, mereka juga mengadakan serangkaian acara akses awal di kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, Sapporo, Fukuoka, dan Nagoya. Mereka yang berada dalam industri berharap bahwa Odin, yang berdasarkan pada mitologi Eropa Utara, akan membantu memperluas basis pemain MMORPG di Jepang. Mengingat besarnya ketertarikan lokal terhadap konsep Eropa.

Pasar game Jepang merupakan pasar terbesar ketiga di dunia, sehingga menarik bagi pembuat game Korea. Namun, pasar ini juga sangat menantang karena gamer Jepang lebih memilih game konsol daripada PC atau perangkat seluler, yang merupakan platform utama bagi pembuat game Korea.

Bahkan di sektor permainan seluler, terdapat preferensi yang kuat terhadap genre game role-playing game (RPG) yang kasual dan koleksi yang bisa dinikmati secara individu daripada dalam kompetisi skala besar. Akibatnya, banyak game Korea dengan fokus pada skala besar telah berjuang untuk memikat gamer lokal di Jepang.

Namun, sejak tahun ini, video game Korea semakin populer, terutama di pasar subkultur yang dominan. Salah satu contohnya adalah The Goddess of Victory: Nikke yang dikembangkan oleh Shiftup Corp., perusahaan game mobile Korea. Game ini dengan cepat merajai tangga app store Jepang hanya dalam satu hari setelah dirilis pada bulan November, dan kini menunjukkan tanda-tanda kesuksesan jangka panjang. Setelah pembaruan musim panas pada tanggal 16 Juni, yang memperkenalkan latar belakang pantai dan kostum pakaian renang, game ini kembali menduduki posisi No. 2 di tangga app store. 

Selain menyajikan suara penuh oleh pengisi suara lokal, game ini juga aktif berkolaborasi dengan konten lokal yang populer. Pada bulan Maret, game ini memulai kolaborasi pertamanya dengan buku komik Jepang yang terkenal, Chainsaw Man, dengan memberikan penghargaan pada dialog karakter dan menggunakan pengisi suara yang sama. Dalam waktu satu bulan setelah peluncuran, pengembang game ini dibanjiri permintaan untuk merchandise dan produksi animasi.

Post a Comment

Previous Post Next Post