Dunia Blade Runner akan semakin luas. Annapurna Interactive, sebuah publisher game ternama, telah mengungkapkan gambaran pertama tentang Blade Runner 2033: Labyrinth, sebuah permainan video baru yang berlokasi di dunia distopia yang terinspirasi dari film Ridley Scott tahun 1982, melalui pameran daring yang diadakan oleh publisher tersebut pada hari Kamis.
Blade Runner 2033: Labyrinth merupakan game Blade Runner baru pertama dalam lebih dari 25 tahun. Permainan ini akan dikembangkan oleh studio internal Annapurna Interactive, yang dipimpin oleh sutradara game Chelsea Hash, yang sebelumnya terlibat dalam pengembangan game seperti Solar Ash, What Remains of Edith Finch, dan Kid A Mnesia Exhibition, sebuah permainan eksplorasi interaktif dari Radiohead.
Meskipun sedikit informasi lain yang diketahui tentang game ini saat ini, judul permainan memberikan petunjuk tentang cerita utamanya. Blade Runner 2033: Labyrinth akan berlatar waktu di antara peristiwa Blade Runner asli dan sekuelnya, Blade Runner 2049 karya Denis Villeneuve, serta sekitar setahun setelah peristiwa anime Blade Runner 2021: Black Lotus. Deskripsi game di halaman Steam menyajikan pertanyaan menarik: Apa yang dilakukan seorang Blade Runner ketika tidak ada Replicant lagi yang dapat mereka kejar?
Trailer pertama dari game ini menampilkan karakter yang tidak dikenal, kemungkinan mantan anggota unit Blade Runner LAPD, yang berinteraksi dengan perangkat "bola memori" berbentuk silinder yang mirip dengan yang digunakan Dr. Ana Stelline di Blade Runner 2049 untuk menciptakan ingatan buatan bagi Replicant. Kami juga diberikan sekilas gambaran karakter ini saat mereka menjelajahi berbagai lokasi yang diperlihatkan dengan efek artefak digital. Di bagian atas kartu judul game, terdapat teks kecil yang menyebutkan "Project Pyramid," yang mungkin merujuk pada markas ikonik Tyrell Corporation.
Blade Runner 2033: Labyrinth belum memiliki tanggal rilis yang diumumkan saat ini, tetapi akan tersedia untuk PC dan konsol.